Menikmati Kota Lama Semarang dengan Berbagai Cara

Selasa, 29 November 2022 | 16:00 WIB

Wisatawan dari Kota Ambarawa sedang mengabadikan momen liburan di gerai foto dan video 360 derajat di samping situs cagar budaya Gereja Blenduk (GPIB Immanuel) Semarang, Sabtu (26/11)

Kawasan Kota Lama Semarang yang kini ditata ulang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik. Mereka umumnya datang dari kota-kota di sekitar Semarang seperti Batang, Ambarawa dan Pekalongan.

Bangunan tua menjadi suguhan utama kawasan wisata heritage di Semarang. Banyak wisatawan Ikon-ikon menikmati pemandangan kota lama dengan mengabadikannya lewat perangkat kamera gawai. Beberapa diantaranya tertarik menjadikan latar bangunan tua untuk foto pranikah mereka atau berswafoto.

Pasangan Alfiah (kanan) dan Wirono, asal Batang, Jawa Tengah, melakukan sesi pemotretan foto pranikah mereka di kawasan Kota Lama Semarang, Sabtu (26/11)

Heni Wijayanti, warga Pekalongan mengaku baru pertama kali datang di kawasan Kota Tua Semarang. “Tidak semua tempat ada gedung-gedung tua bersejarah seperti di sini, maka kami datang berlibur, biar anak-anak mengenal juga,” kata Heni Wijayanti.

Sementara itu Nur Yati, warga Ambarawa merasa tertarik datang ke kawasan Kota Tua Semarang karena ingin melihat langsung kawasan ini seperti yang ia saksikan di media massa.

Wisatawan asal Pekalongan memotret anak-anaknya dengan menggunakan aksesori motor di depan situs cagar budaya Gereja Blenduk (GPIB Immanuel) Semarang, Sabtu (26/11)

Selain ikon bangunan bersejarah, berbagai atraksi hiburan dapat dinikmati di kawasan Kota Tua Semarang. Diantaranya gerai foto video 360 derajat yang berada di samping situs cagar budaya Gereja Immanuel atau dikenal dengan Gereja Blenduk. Atraksi ini bisa dinikmati untuk mengabadikan momen liburan ini bertarif Rp. 20 ribu untuk maksimal 3 orang.

Penyedia aksesori seperti topi, payung, sepeda dan benda antik lainnya juga menawarkan barang mereka untuk disewa pengunjung yang tertarik berfoto di sekitar bangunan tua. Pengunjung cukup membayar dengan sukarela untuk sewa aksesori tersebut.

Reporter/Fotografer : Siti Hardianti Rukmini
Editor : Mamuk Ismuntoro