Migration #2, Keluar dari Sopan-santun Berfotografi

Kamis, 23 Februari 2023 | 16:37 WIB

Dua tokoh fotografi, Prof Dr Soeprapto Soedjono (kiri) dan Risman Marah (kanan) terlibat perbincangan di ruang pameran Galeri Pandeng FSMR ISI Yogyakarta, Rabu (22/2/2023)

Dari hari ini sampai 4 Maret 2023, "Migration #2: Art Photography Exhibition" dapat dikunjungi di Galeri Pandeng, Fakultas Seni Media Rekam (FSMR), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Pameran fotografi seni ini menampilkan karya dari 25 fotografer dan seniman fotografi.

Dekan FSMR ISI Yogyakarta, Dr Irwandi, menyampaikan sambutan pada acara pembukaan pameran fotografi "Migration #2" di ruang Auvi FSMR, Rabu (22/2/2023)

Pameran secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo yang mewakili Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih, Rabu (22/2/2023) kemarin. Acara pembukaan yang berlangsung di Ruang Auvi FSMR ini dihadiri sejumlah tokoh fotografi seperti Prof Dr Soeprapto Soedjono, Risman Marah, Dekan FSMR Dr Irwandi, Dr Edial Rusli dan lain-lain.

Sebuah "art performance" memeriahkan acara pembukaan pameran di Ruang Auvi FSMR ISI Yogyakarta, Rabu (22/2/2023)

Sebagaimana tajuknya "Migration #2", pameran ini bisa dikatakan sebagai sekuel dari pameran sebelumnya, "Migration #1", yang digelar pada 9-18/2/2022 di Tembi Rumah Budaya, Bantul, DIY. "Migration" atau migrasi pada dasarnya adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, yang secara ringkas bisa dianalogikan dengan "gerakan melintas ruang".

Sepenggal suasana pameran di Galeri Pandeng FSMR ISI Yogyakarta, Rabu (22/2/2023)

Fotografi sebagai media perekam gambar (momen estetik) kini sudah kian luas fungsi dan kegunaannya, bahkan menembus batas definisinya. "Berbagai ide bisa direpresentasikan ke dalam ruang foto dengan cara yang bebas, keluar dari sopan-santun berfotografi," papar Alex Luthfie R selaku penanggung jawab pameran sekaligus salah satu peserta pameran.

Menurut dia, pengkarya seni fotografi dalam hal ini "harus lebih berani membongkar batas-batas definisi yang selama ini membelenggu kreativitasnya."

Reporter/Fotografer : Farid Wahdiono