Ngayogjazz Kembali Menyapa dari Desa
Senin, 21 November 2022 | 16:30 WIB
Penampilan grup musik Sraddha Jalan Mulia Art Project di panggung Welut, Ngayogjazz 2022, di desa Cibuk Kidul, Kelurahan Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (19/11)
Setelah terhenti karena pandemi Covid-19, perhelatan musik Ngayogjazz kembali menyapa penggemarnya pada Sabtu (19/11). Perhelatan musik jazz yang digelar sejak 2007 ini dipusatkan di Desa Cibuk Kidul, Kelurahan Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Sleman, Yogyakarta.
Berlangsung mulai pukul 13.00 - 22.00 WIB, Ngayogjazz menghadirkan 6 panggung dengan sekitar 45 musisi dalam negeri dan luar negeri. Konsep pertunjukan musik yang mendekat ke masyarakat dengan berpindah lokasi dari desa ke desa tetap diusung hingga kini.
Pengunjung berada di dekat petunjuk titik acara Ngayogjazz di Desa Cibuk Kidul, Kelurahan Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (19/11)
Tontonan musik yang bisa diakses semua masyarakat secara gratis ini diharapkan bisa berdampak terhadap perputaran ekonomi desa. Pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir sejumlah Rp.5 ribu untuk motor, dan Rp.10 ibu untuk mobil. Di lokasi acara, panitia menyediakan tempat berjualan bagi pelaku usaha kecil menengah. Selain itu, masyarakat desa juga turut berdagang di sekitar lokasi acara.
Penampilan grup musik Gaga Gundul (Peemai - France / Gayam 16 - Indonesia) di panggung Cethul, Ngayogjazz 2022, di Desa Cibuk Kidul, Kelurahan Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (19/11)
Ngayogjazz setiap tahunnya memiliki magnetnya sendiri. Penggemar musik yang datang bukan saja dari sekitar Yogyakarta, namun juga dari berbagai daerah. Febri Praeba, salah satu penonton, mengatakan dirinya mendapat pengalaman baru. “Pertunjukannya menyenangkan, banyak musisi yang hadir, dan ini adalah pengalaman pertama datang ke Ngayogjazz,” jelas Febri, pemuda asal Kalimantan Barat yang datang bersama teman-temannya.Reporter/Fotografer : Muhammad Nurjati
Editor : Mamuk Ismuntoro